Konsep dan Konfigurasi VLAN

Dari Catatan Pak Samsul
Revisi sejak 23 Agustus 2023 04.08 oleh Samsul (bicara | kontrib) (→‎Konfigurasi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Overview

VLAN adalah salah satu cara mengelompokkan client-client yang terkoneksi pada sebuah jaringan. Juga merupakan salah satu cara memecah broadcast domain pada layer 2.

Overview


A. Memecah jaringan secara fisik.

Memecah jaringan secara fisik.

Pada gambar di atas adalah salah satu contoh konsep jaringan tradisional dimana 2 buah network dibagi secara fisik. Jika diperhatikan, Sales Departent dan Management Department memiliki switch sendiri-sendiri. Kelemahan dari konsep ini adalah membutuhkan lebih banyak perangkat switch.


B. Memecah jaringan secara logic.

Pada gambar B menunjukkan bahwa kedua departemen dapat dipisahkan secara logic hanya menggunakan 1 buah switch. Walaupun secara fisik Sales dan Management Department berada dalam satu jaringan, tetapi secara logic kedua departemen terpisah. Kedua departemen mimiliki broadcast domain sendiri-sendiri. Sehingga hal ini juga akan berpengaruh pada performa jaringan yang lebih cepat.

Seperti pada gambar B, secara dasar dapat dibayangan bahwa Sales dan Management Department adalah 2 buah jaringan yang terpisah. Dimana masing-masing department dapat menentukan konfigurasi mereka sendiri. Sebagai contoh, jika semua client dalam switch tersebut memiliki network IP 192.168.1.0/24, maka Sales dan Management Department tidak dapat terkoneksi secara langsung dan harus melalui konfigurasi lanjutan yaitu interVLAN-routing untuk dapat terhubung satu sama lain.

Penomoran VLAN

  • 1 – 1005 = Normal VLAN
  • 1006 – 4094 = Extended VLAN

Beberapa nomor VLAN yang sudah ditetapkan dari awal:

  1. VLAN 1 default
  2. VLAN 1002 fddi-default
  3. VLAN 1003 token-ring-default
  4. VLAN 1004 fddinet-default
  5. VLAN 1005 trnet-default

Konfigurasi

Topologi VLAN
S1 (config)# vlan 10
S1 (config-vlan)# name SISWA
S1 (config)# vlan 20
S1 (config-vlan)# name GURU
S1 (config)# vlan 30
S1 (config-vlan)# vlan STAFF

S1 (config)# int range fa0/1-10
S1 (config-if-range)# switchport mode access
S1 (config-if-range)# switchport access vlan 10

S1 (config)# int range fa0/11-20
S1 (config-if-range)# switchport mode access
S1 (config-if-range)# switchport access vlan 20

S1 (config)# int range fa0/21-24
S1 (config-if-range)# switchport mode access
S1 (config-if-range)# switchport access vlan 30

Jika melihat konfigurasi di atas, maka port fa01/ – fa0/10 digunakan untuk VLAN 10 (untuk SISWA). Port fa0/11 – fa0/20 digunakan untuk VLAN 20 (untuk GURU). Dan port fa0/21 – fa0/24 digunakan untuk VLAN 30.

Lihat konfigurasi VLAN yang sudah dibuat.

S1 # show vlan brief

Lakukan tes ping antar laptop. Misalkan dengan melakukan tes ping dari laptop Guru1 ke Guru2. Kemudian dari Guru1 ke Staff1. Jika dari Guru1 ke Staff1 gagal, maka konfigurasi VLAN sudah berjalan dengan normal.

Perintah-Perintah Pendukung

$ show vlan brief
$ show vlan summary
$ show vlan id 20
$ show vlan name GURU
$ show interface fa0/1 switchport
$ show vlan interface fa0/1