Media Transmisi Jaringan

Dari Catatan Pak Samsul
Revisi sejak 1 Oktober 2024 16.20 oleh Samsul (bicara | kontrib)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut.

Kabel

Copper Media

Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.

Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :

A. Coaxial Cable

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.

Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu:

1. Thinnet atau RG-58 (10Base)

Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval Connector.  Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.

Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah

  • Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.
  • Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC.

Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah:

  • Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.
  • Impedansi Terminator 50 Ohm.

Fungsi:

  • Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.
2. Thicknet atau RG-8 (10Base5)

Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.

Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :

  • Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
  • Impedansi terminator 50 Ohm.
  • Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.
  • Jenis Kabel Coaxial Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver.

Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver dengan Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15. Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.

3. RG-59
4. RG-6
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu:
Konektor-bnc-t
  • T konektor
  • I konektor (socket)
  • BNC konektor.

Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya.

Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.

B. Twisted-Pair cable

Secara harfiah, pengertian Twisted Pair jika dialih-bahasakan ke dalam bahasa Indonesia yakni kabel pasangan berpilin atau berbelit. Julukan tersebut muncul dari bentuk fisik kabel Twisted Pair itu sendiri, yang jika digambarkan dengan lebih spesifik maka membentuk sebuah definisi sebagai berikut :

Pengertian kabel Twisted Pair yaitu sebuah kabel yang terdiri dari beberapa dawai kawat tembaga yang digabungkan menjadi satu dengan cara dipilin atau dibelit enam kali per-inchi membentuk spiral.

Sementara jika dipandang dari segi fungsinya sebagai salah satu perangkat keras jaringan komputer, definisi kabel Twisted Pair adalah

Kabel jaringan Twisted Pair adalah suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi ter-arah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.

Untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik, kabel jaringan Twisted Pair dipilin, fungsi lain adalah karena adanya impedensi tambahan atau kemampuan pertahanan listrik yang konsisten, kemampuan pertahanan terhadap derau (noise) dan segala macam gangguan lain yang bisa saja terjadi seperti radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan berbelit tak terlindung, dan wicara silang (crosstalk) di antara pasangan kabel yang berdekatan ataupun dari luar.

Karakteristik Kabel Jaringan Twisted Pair

Karakteristik kabel jaringan Twisted Pair yakni menggunakan beberapa kawat tembaga yang saling berpilin (dibelit) dengan pasangannya, dan tiap-tiap kawat tembaga dilapisi oleh isolator yang memiliki warna berbeda.

Untuk lebih jelasnya, karakter kabel jaringan Twisted Pair dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika kabel jaringan Twisted Pair terdiri dari :

  • Conductor Conductor merupakan kawat tembaga yang terletak di tengah-tengah dan berfungsi sebagai media konduktor listrik.
  • Insulator Tiap-tiap kawat tembaga dilapisi oleh insulator yang memiliki warna berbeda, dimana fungsi lapisan yang satu ini adalah untuk melindungi kawat tembaga agar tidak bersentuhan langsung dengan kawat tembaga lainnya saat dipilin.
  • Cable Jacket Di bagian paling luar, terdapat cable jacket yang berfungsi sebagai pelindung kabel Twisted Pair itu sendiri terhadap gangguan dari luar.

Selain tiga komponen di atas, karakteristik kabel jaringan Twisted Pair secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Bagian dalam kabel jaringan Twisted Pair terdiri dari dua kawat tembaga yang dibagi menjadi 8 dawai dan dikelompokkan lagi menjadi 4 pasang (pair), lalu dipilin menjadi satu.

  1. Kabel jaringan Twisted Pair memiliki kecepatan transmisi 10100Mbps.
  2. Panjang kabel maksimal yang diizinkan yaitu 100 meter (pendek).
  3. Kabel jaringan Twisted Pair hanya bisa menangani satu kanal data (yang bekerja pada baseband).
  4. Instalasi jaringan komputer menggunakan kabel Twisted Pair membutuhkan sebuah hub untuk membangun sebuah LAN yang baik.
  5. Media dan ukuran konektor kecil.
  6. Konektor kabel jaringan Twisted Pair biasanya menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45 untuk koneksinya.
  7. Pemeliharaan kabel jaringan Twisted Pair terkenal mudah.
  8. Kerusakan yang terjadi pada salah satu saluran kabel jaringan Twisted Pair tidak akan mengganggu jaringan secara keseluruhan.
Jenis -Jenis Kabel Jaringan Twisted Pair

Dalam penerapannya sebagai salah satu perangkat keras jaringan komputer, kabel Twisted Pair ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu kabel UTP, kabel FTP dan kabel STP. Berikut penjelasan singkat mengenai masingmasing jenis kabel Twisted Pair tersebut:

1. Unshielded Twisted Pair (UTP)

Ini merupakan kabel jaringan Twisted Pair yang bagian dalamnya terdiri dari 4 pasang (pair) kabel tembaga, yang mana tiap pair-nya dipilin (twisted) saling berlilitan sehingga membentuk sebuah pola berbentuk spiral. Jenis kabel jaringan Twisted Pair yang satu ini tidak memiliki pelindung (unshilded) sehingga kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel. Untuk bisa digunakan sebagai bagian dari perangkat keras jaringan komputer, kabel jaringan Twisted Pair yang populer dengan nama UTP ini harus dikawinkan dengan konektor 8P8C yang biasa disebut istilah RJ-45 (RJ=register Jack). Kabel UTP ini merupakan jenis kabel Twisted Pair yang paling populer di kalangan pengguna jaringan LAN (Local Area Network) karena dikenal punya sederet kelebihan mulai dari harganya yang murah dan proses instalasi yang terbilang mudah.

Kabel straight

Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya.

"Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda. "

Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadangkadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :

  • Menghubungkan antara komputer dengan switch
  • Menghubungkan komputer dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan switch ke router
  • Menghubungkan hub ke router

Kabel cross over

Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua.

"Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama."

Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :

Susunan Kabel Crossover
  • Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  • Menghubungkan 2 buah switch
  • Menghubungkan 2 buah hub
  • Menghubungkan switch dengan hub
  • Menghubungkan komputer dengan router
2. Foiled Twisted Pair (FTP)

Tak berbeda jauh dengan Unshielded Twisted Pair (UTP), jenis kabel jaringan Twisted Pair yang satu ini juga terdiri dari 4 pasang (pair) kabel tembaga, yang mana tiap pair-nya dipilin (twisted) saling berlilitan sehingga membentuk sebuah pola berbentuk spiral. Hanya kabel yang juga dikenal dengan nama S/UTP ini menggunakan aluminium foil yang dipasang tepat di bawah karet luar untuk melindungi isolator sehingga kabel jaringan FTP lebih tahan terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.

3. Shielded Twisted Pair (STP)

Bisa dibilang ini merupakan jenis kabel jaringan Twisted Pair yang paling sempurna dibanding 2 kabel Twisted Pair lainnya seperti UTP maupun FTP. Pasalnya meskipun secara umum kabel jaringan STP memiliki susunan kabel yang sama dengan UTP dan FTP, namun terdapat perbedaan material dan bahan pembungkus yang digunakan sehingga kabel jaringan STP lebih tahan terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel. Aplikasi penggunaan lapisan aluminium foil pada kabel STP tidak hanya dipasang di bawah karet luar saja tetpi juga dipasang di setiap pair kabel sehingga mampu bertahan baik terhadap gangguan dari luar. Untuk bisa digunakan sebagai bagian dari perangkat keras jaringan komputer, kabel jaringan Twisted Pair yang populer dengan nama STP ini harus dipasang menggunakan konektor RJ-45 (RJ=register Jack).

Fiber Optik

Kabel Serat Optik menggunakan konsep pembiasan cahaya melalui inti yang terbuat dari kaca atau plastik. Inti tersebut dikelilingi oleh lapisan kaca atau plastik yang kurang padat yang disebut cladding. Cladding digunakan untuk transmisi data dalam jumlah besar. Kabel dapat bersifat searah atau dua arah. WDM (Wavelength Division Multiplexer) mendukung mode dua, yaitu mode searah dan dua arah.

Keuntungan Kabel Serat Optik

  1. Peningkatan kapasitas dan bandwidth
  2. Ringan
  3. Redaman sinyal lebih sedikit
  4. Kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik
  5. Ketahanan terhadap bahan korosif

Kekurangan Kabel Serat Optik

  1. Sulit untuk dipasang dan dirawat
  2. Biaya tinggi
  3. Sewa

Aplikasi Kabel Serat Optik

  1. Keperluan Medis: Digunakan dalam beberapa jenis instrumen medis.
  2. Tujuan Pertahanan: Digunakan dalam transmisi data di ruang angkasa.
  3. Untuk Komunikasi: Ini banyak digunakan dalam pembentukan kabel internet.
  4. Keperluan Industri: Digunakan untuk keperluan pencahayaan dan langkah-langkah keselamatan dalam mendesain interior dan eksterior mobil.

Tanpa Kabel (Nirkabel/Wireless)

Suatu media transmisi data yang tidak memerlukan kabel dalam proses transmisinya, media unguided/wireless ini memanfaatkan sebuah antena untuk transmisi di udara, ruang hampa udara, atau air. Untuk transmisi, Antena menyebarkan energy elektromagnetik ke dalam media (biasanya udara), sedangkan untuk penerimaan sinyal, antena menangkap gelombang elektromagnetik dari media.

Fitur Media Transmisi Tanpa Kabel (Nirkabel/Wireless)

  • Sinyalnya disiarkan melalui udara
  • Kurang Aman
  • Digunakan untuk jarak yang lebih jauh

Ada 3 jenis Sinyal yang dikirimkan melalui media tanpa pengemudi:

Gelombang radio

Gelombang radio mudah dihasilkan dan dapat menembus bangunan. Antena pengirim dan penerima tidak perlu disejajarkan. Rentang Frekuensi: 3KHz – 1GHz. Radio AM dan FM serta telepon nirkabel menggunakan gelombang radio untuk transmisi.

Gelombang mikro
Microwaves
Transmisi ini menggunakan metode line of sight, yaitu antena pengirim dan penerima harus sejajar satu sama lain. Jarak yang ditempuh sinyal berbanding lurus dengan antena tinggi. Jangkauan Frekuensi: 1GHz – 300GHz. Gelombang mikro sebagian besar digunakan untuk komunikasi telepon seluler dan distribusi televisi.

Inframerah

Gelombang inframerah digunakan untuk komunikasi jarak sangat pendek. Gelombang ini tidak dapat menembus hambatan. Hal ini mencegah terjadinya interferensi antar sistem. Jangkauan Frekuensi: 300GHz – 400THz. Gelombang ini digunakan pada remote TV, mouse nirkabel, keyboard, printer, dll.

Perbedaan Antara Gelombang Radio, Gelombang Mikro, dan Gelombang Inframerah
Perbedaan Antara Gelombang Radio, Gelombang Mikro, dan Gelombang Inframerah

Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Perancangan Media Transmisi

  1. Bandwidth: Dengan asumsi semua kondisi lain tetap konstan, semakin besar bandwidth suatu media, semakin cepat laju transmisi sinyal data.
  2. Gangguan Transmisi : Gangguan Transmisi terjadi ketika sinyal yang diterima berbeda dari sinyal yang ditransmisikan. Kualitas sinyal akan mempengaruhi akibat gangguan transmisi.
  3. Interferensi: Interferensi didefinisikan sebagai proses mengganggu sinyal saat bergerak melalui media komunikasi dengan penambahan sinyal yang tidak diinginkan.

Penyebab Gangguan Transmisi

  • Redaman – Berarti kehilangan energi. Kekuatan sinyal berkurang seiring bertambahnya jarak yang menyebabkan hilangnya energi dalam mengatasi resistansi media. Ini juga dikenal sebagai sinyal yang dilemahkan. Penguat digunakan untuk memperkuat sinyal yang dilemahkan yang mengembalikan sinyal asli dan mengkompensasi kehilangan ini.
  • Distorsi – Berarti perubahan dalam bentuk atau rupa sinyal. Hal ini umumnya terlihat pada sinyal komposit yang terdiri dari frekuensi yang berbeda. Setiap komponen frekuensi memiliki kecepatan perambatannya sendiri saat bergerak melalui media. Dan itulah sebabnya mengapa sinyal tertunda saat tiba di tujuan akhir. Setiap komponen tiba pada waktu yang berbeda yang menyebabkan distorsi. Oleh karena itu, mereka memiliki fase yang berbeda di sisi penerima dari apa yang mereka miliki di sisi pengirim.
  • Noise – Sinyal acak atau tidak diinginkan yang bercampur dengan sinyal asli disebut noise. Ada beberapa jenis noise seperti induced noise, crosstalk noise, thermal noise, dan impulse noise yang dapat merusak sinyal.

Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi wireless, :

  • Searah (Point to Point) Untuk konfigurasi searah, antena pentransmisi mengeluarkan sinyal elektromagnetik yang terpusat; antenna pentransmisi dan antenna penerima harus disejajarka dengan hati-hati. Umumnya, semakin tinggi frekuensi sinyal, semakin mungkin menfokuskannya kedalam sinar searah.
  • Segala Arah (Broadcast) Untuk konfigurasi segala arah, sinyal yang ditransmisikan menyebar luas ke seagala penjuru dan diterima oleh banyak antenna. Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet. atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kepraktisan,tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh. Dalam dunia jaringan komputer, protokol 802.11 merupakan spesifikasi standar internasional untuk implementasi jaringan wireless (WLAN). Protokol ini dijadikan dasar untuk memproduksi alat-alat yang nantinya akan mendapat sebutan “Wi-Fi”. Sejarah protocol 802.11 dimulai pada tahun 1985 di Amerika untuk mengatur penggunaan gelombang radio ISM.


Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah. Jaringan nirkabel memiliki standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) sebagai standar baku untuk proses komunikasi jaringan komputer.

Berikut ini adalah daftar perkembangan protocol:

  • 802.11 (Legacy) Diluncurkan pada Januari 1997, namun saat ini sudah tidak berlaku lagi. 802.11 menggunakan frekuensi 2,4 GHz, dan data rate 1 atau 2 Mbps. Jangkauan gelombangnya adalah 20 meter (indoor) – 100 meter (outdoor)
  • 802.11a Dirilis pada September 1999, menggunakan frekuensi 5,8 GHz, dan data rate mencapai 54 Mbps. Jangkauan gelombangnya 35 meter (indoor) – 140 meter (outdoor). Karena 802.11a menggunakan frekuensi 5,8 GHz, maka trafficnya tidak terlalu padat seperti di 2,4 GHz. Panjang gelombang yang lebih kecil juga memberikan kemampuan untuk menembus dinding dengan baik, namun jangkauannya tidak sejauh 802.11g.
  • 802.11b Dirilis bersamaan dengan 802.11a, namun menggunakan frekuensi 2,4 GHz, dengan data rate mencapai 11 Mbps. Jangkauan gelombangnya 35 meter (indoor) – 140 meter (outdoor). 802.11b sangat rentan terhadap gelombang interferensi dari alat-alat lain seperti oven, perangkat Bluetooth, telepon seluler, dan perangkat radio.
  • 802.11g Diluncurkan pada Juni 2003, menggunakan frekuensi 2,4 GHz, dan data rate mencapai 54 Mbps karena menggunakan teknik modulasi yang sama seperti 802.11a. Jangkauan gelombang sama seperti 802.11a/b. 802.11g menjadi sangat popular karena data rate yang tinggi. Banyak produsen kemudian menggabungkan teknologi g dan b.
  • 802.11n Dirilis pada oktober 2009, menggunakan frekuensi 2,4 GHz atau 5,8 GHz. Data rate mencapai 600 Mbps. Hal ini secara teori dapat dicapai karena 802.11n menerapakan teknologi antena Multiple In Multiple Out (MIMO). Jangkauan gelombangnya 70 meter (indoor)– 250 (outdoor). Gelombang 802.11n memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menembus halangan-halangan dan interferensi.
  • 802.11ac 802.11ac menggunakan frekuensi 5,8 GHz, dan data rate mencapai 1 Gbps karena memanfaatkan teknologi MIMO yang dua kali lebih canggih daripada 802.11n.
  • 802.11ad. Pada Juli 2012, perusahaan teknologi Marvell dan Wilocity mengumumkan kerja sama mereka dalam mengembangkan solusi baru untuk jaringan Wi-Fi yang disebut 802.11ad.

Berikut adalah tabel perbandinganya :

Standart Protocol 802.11
Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu :
  • Ad-Hoc Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer (P2P). Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point.
  • Infrastruktur Menggunakan Hardware tambahan berupa Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.


Link Terkait :

Sumber : Modul Guru Pembelajar

Referensi :