Konsep Dasar Switch dan Konfigurasi: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
k (→Konsep Dasar) |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
==Konsep Dasar== | ==Konsep Dasar== | ||
Secara mendasar, yang dilakukan switch pada jaringan adalah: | Secara mendasar, yang dilakukan switch pada jaringan adalah: | ||
1. Learning = mempelajari paket. | 1. Learning = mempelajari paket. | ||
2. Forwarding / Filtering = meneruskan / memfilter paket. | 2. Forwarding / Filtering = meneruskan / memfilter paket. | ||
3. Loop Avoidance = pencegahan looping pada jaringan. | 3. Loop Avoidance = pencegahan looping pada jaringan. | ||
4. VLAN = membuat jaringan virtual. | 4. VLAN = membuat jaringan virtual. | ||
Dan fitur yang lainnya. | Dan fitur yang lainnya. | ||
3 Cara untuk dapat terhubung ke switch atau perangkat cisco lainnya agar kita dapat melakukan konfigurasi: | 3 Cara untuk dapat terhubung ke switch atau perangkat cisco lainnya agar kita dapat melakukan konfigurasi: | ||
1. Console = melalui port konsole, menggunakan kabel console. | 1. Console = melalui port konsole, menggunakan kabel console. | ||
2. VTY (Telnet / SSH) = secara remote melalui Telnet atau SSH. | 2. VTY (Telnet / SSH) = secara remote melalui Telnet atau SSH. | ||
3. AUX (Router Only) = melalui port auxiliary. | 3. AUX (Router Only) = melalui port auxiliary. | ||
==Koneksi menggunakan port & kabel console== | ==Koneksi menggunakan port & kabel console== | ||
Boot pada Cisco Switch | |||
POST (program disimpan pada ROM) = Check CPU, DRAM, Flash | # Boot pada Cisco Switch | ||
Me-load Boot Loader Software di ROM | # POST (program disimpan pada ROM) = Check CPU, DRAM, Flash | ||
Boot Loader menginisialisasi CPU Register | # Me-load Boot Loader Software di ROM | ||
Boot Loader menginisialisasi Flash File System | # Boot Loader menginisialisasi CPU Register | ||
Boot Loader menempatkan and me-load default IOS image di RAM | # Boot Loader menginisialisasi Flash File System | ||
# Boot Loader menempatkan and me-load default IOS image di RAM | |||
==Konfigurasi== | ==Konfigurasi== | ||
Baris 31: | Baris 42: | ||
====User Mode – [ cisco> ]==== | ====User Mode – [ cisco> ]==== | ||
Mode ini sangat terbatas. | Mode ini sangat terbatas. | ||
Hanya beberapa perintah yang dapat dilakukan pada mode ini seperti, ping, telnet, traceroute dan lain-lain. | |||
Pada mode ini tidak bisa dilakukan konfigurasi | * Hanya beberapa perintah yang dapat dilakukan pada mode ini seperti, ping, telnet, traceroute dan lain-lain. | ||
* Pada mode ini tidak bisa dilakukan konfigurasi | |||
====Enable (Privilege) Mode – [ cisco# ]==== | ====Enable (Privilege) Mode – [ cisco# ]==== | ||
Ditandai dengan pagar di depan hostname. | |||
Untuk masuk ke mode ini ketik enable. | * Ditandai dengan pagar di depan hostname. | ||
Pada mode ini dapat dilakukan perintah-perintah untuk melakukan monitoring, troubleshooting dan management. | * Untuk masuk ke mode ini ketik enable. | ||
Tidak bisa dilakukan konfigurasi | * Pada mode ini dapat dilakukan perintah-perintah untuk melakukan monitoring, troubleshooting dan management. | ||
* Tidak bisa dilakukan konfigurasi | |||
====Global Configuration Mode – [ cisco(config)# ]==== | ====Global Configuration Mode – [ cisco(config)# ]==== | ||
Melakukan konfigurasi secara umum | |||
Untuk masuk ke mode ini ketik configure terminal | * Melakukan konfigurasi secara umum | ||
* Untuk masuk ke mode ini ketik configure terminal | |||
====Context Mode – [ cisco(config-line)# , cisco(config-if)# ]==== | ====Context Mode – [ cisco(config-line)# , cisco(config-if)# ]==== | ||
Melakukan konfigurasi secara spesifik, misalkan pada line atau interface | Melakukan konfigurasi secara spesifik, misalkan pada line atau interface | ||
==Praktik Konfigurasi Dasar== | ==Praktik Konfigurasi Dasar== | ||
1. Memberikan password pada Mode User / Line Console. | 1. Memberikan password pada Mode User / Line Console. | ||
//Password saja | '''//Password saja''' | ||
cisco> enable | cisco> enable | ||
cisco# configure terminal | cisco# configure terminal | ||
Baris 59: | Baris 71: | ||
cisco(config-line)# login | cisco(config-line)# login | ||
//Username dan Password | '''//Username dan Password''' | ||
cisco(config)# username cisco password network | cisco(config)# username cisco password network | ||
cisco(config)# line console 0 | cisco(config)# line console 0 | ||
Baris 66: | Baris 78: | ||
2. Memberikan password pada Privilege Mode. | 2. Memberikan password pada Privilege Mode. | ||
//Password tidak terenkripsi | '''//Password tidak terenkripsi''' | ||
cisco(config)# enable password ciscopass | cisco(config)# enable password ciscopass | ||
//Password terkenskripsi | '''//Password terkenskripsi''' | ||
cisco(config)# enable secret ciscopass | cisco(config)# enable secret ciscopass | ||
//Melakukan enkripsi semua password, termasuk password console. | '''//Melakukan enkripsi semua password, termasuk password console.''' | ||
cisco(config)# service password-encryption | cisco(config)# service password-encryption | ||
Revisi terkini sejak 4 September 2023 04.20
Overview
Pada tutorial Belajar Cisco Dengan Mudah ini akan ditekankan pada praktik yang sederhana. Sehingga dapat dijadikan modal untuk pemahaman awal. Jika mengacu pada teori-teori yang terlalu banyak, maka dikhawatirkan pembaca akan sulit untuk melangkah ke tahap praktik. Karena pada umumnya, di dunia kerja kebutuhan praktik di lapangan akan menjadi pokok dari pekerjaan.
Untuk teori sebagai penunjang, pembaca dapat mencari referensi di buku maupun di internet. Yang terpenting adalah pembaca dapat memahami konsep dengan mudah dan dapat melakukan praktik dasar terlebih dahulu.
Konsep Dasar
Secara mendasar, yang dilakukan switch pada jaringan adalah:
1. Learning = mempelajari paket.
2. Forwarding / Filtering = meneruskan / memfilter paket.
3. Loop Avoidance = pencegahan looping pada jaringan.
4. VLAN = membuat jaringan virtual.
Dan fitur yang lainnya.
3 Cara untuk dapat terhubung ke switch atau perangkat cisco lainnya agar kita dapat melakukan konfigurasi:
1. Console = melalui port konsole, menggunakan kabel console.
2. VTY (Telnet / SSH) = secara remote melalui Telnet atau SSH.
3. AUX (Router Only) = melalui port auxiliary.
Koneksi menggunakan port & kabel console
- Boot pada Cisco Switch
- POST (program disimpan pada ROM) = Check CPU, DRAM, Flash
- Me-load Boot Loader Software di ROM
- Boot Loader menginisialisasi CPU Register
- Boot Loader menginisialisasi Flash File System
- Boot Loader menempatkan and me-load default IOS image di RAM
Konfigurasi
Ada 4 mode terminal untuk melakukan konfigurasi pada cisco. Jika pembaca menggunakan linux, ketika di terminal ada mode user biasa dan mode root. Biasanya tiap mode ditandai dengan “>” untuk mode user biasa, dan “#” untuk mode root. Pada cisco hampir sama seperti itu.
User Mode – [ cisco> ]
Mode ini sangat terbatas.
- Hanya beberapa perintah yang dapat dilakukan pada mode ini seperti, ping, telnet, traceroute dan lain-lain.
- Pada mode ini tidak bisa dilakukan konfigurasi
Enable (Privilege) Mode – [ cisco# ]
- Ditandai dengan pagar di depan hostname.
- Untuk masuk ke mode ini ketik enable.
- Pada mode ini dapat dilakukan perintah-perintah untuk melakukan monitoring, troubleshooting dan management.
- Tidak bisa dilakukan konfigurasi
Global Configuration Mode – [ cisco(config)# ]
- Melakukan konfigurasi secara umum
- Untuk masuk ke mode ini ketik configure terminal
Context Mode – [ cisco(config-line)# , cisco(config-if)# ]
Melakukan konfigurasi secara spesifik, misalkan pada line atau interface
Praktik Konfigurasi Dasar
1. Memberikan password pada Mode User / Line Console.
//Password saja cisco> enable cisco# configure terminal cisco(config)# line console 0 cisco(config-line)# password cisco cisco(config-line)# login
//Username dan Password cisco(config)# username cisco password network cisco(config)# line console 0 cisco(config-line)# login local
2. Memberikan password pada Privilege Mode.
//Password tidak terenkripsi cisco(config)# enable password ciscopass
//Password terkenskripsi cisco(config)# enable secret ciscopass
//Melakukan enkripsi semua password, termasuk password console. cisco(config)# service password-encryption
3. Melihat konfigurasi yang sedang berjalan.
cisco# show running-config
4. Menampilkan informasi device.
S1# show version
5. Menampilkan informasi konten yang ada di memori flash.
S1# show flash
6. Melakukan backup konfigurasi yang sedang berjalan ke startup.
S1# copy running-config startup-config
7. Melakukan backup konfigurasi yang sedang berjalan ke TFTP Server.
S1# copy running-config tftp
8. Set Boot System.
S1# show boot S1# boot system flash:/c2960-lanbasek9-mz.150-2.SE/c2960-lanbasek9-mz.150-2.SE.bin
9. Melakukan recovery ketik terjadi crash pada sistem.
$ set $ flash_init $ dir flash: $ BOOT=flash:c2960-lanbasek9-mz.150-2.SE8.bin $ set $ boot
Untuk praktik silahkan menggunakan Cisco Packet Tracer. Dapat dicoba untuk membuat topologi seperti di bawah sebagai latihan menghubungkan laptop ke perangkat cisco menggunakan kabel console. Dan lakukan konfigurasi dasar seperti di atas.
Menghubungkan Laptop ke Switch Cisco menggunakan Kabel Console
Perintah-Perintah Verifikasi Switch
$ show interfaces $ show startup-config $ show running-config $ show flash $ show version $ show history $ show ip interface $ show ipv6 interface $ show mac-address-table
Sebagai contoh, menampilkan informasi pada interface fa0/1:
$ sh int fa0/1
-Input Errors = Jumlah error yang diterima ketika paket diperiksa. -Runts = Paket yang ditolak. -Giants = Paket yang berlebihan, lebih dari 1518 bytes. -CRC = CRC Error. -Output Errors = Jumlah error pada datagram akhir setelah diperiksa. -Collisions = Jumlah collision. -Late Collisions = Collision yang terjadi setelah 512 bits.